Saling
Mencintai
Saling Mencintai.
Di jagat raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan
indah. Itulah Bumi,
tempat kita semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan
Sang Maha
Pencipta telah membentuk planet ini begitu cantik;
tertimbang seimbang di
gugusan bintang-bintang; dan terukur tepat di gerak derap
sang waktu.
Kehidupan tumbuh dan gugur silih berganti semenjak lima
puluh milyar
tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi yang panjang,
rapi dan berhatihati.
Planet elok dan jagat raya yang agung; semua itu hanya
demi kehidupan
manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya. yang
diturunkan dua
juta tahun lalu di Bumi ini. Sedangkan kini matahari
masih menyisakan
lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di
penjuru galaksi.
Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai manusia?
Kita dapat melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus
gelapnya
alam raya; menyentuh tepiannya yang tak terbatas. Atau.
perjalanan
agung kedalam diri sendiri menerobos kelamnya sang Aku;
menyentuh
cahaya gemilang yang ditiupkan Sang Maha Pencipta.
Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya
disadarkan bahwa
tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta
kasih yang
melimpah-ruah. Karena itu, sesama kaki yang berpijak di
bumi, sesama
kepala yang menjulang ke langit, tiada benang pengikat
yang pantas
ditambatkan selain hidup saling memberi, saling menerima,
dan saling
mencintai.