Jumat, 31 Agustus 2012

Konsep dan Analisis Biaya Pendidikan

Konsep dan Analisis Biaya Pendidikan 1. 1. Secara konseptual efisiensi pendidikan meliputi efisiensi atau disebut juga keefektifan biaya (cost effectiveness), dan efisiensi eksternal atau disebut manfaat biaya (cost benefit). 2. Cost benefit dikaitkan dengan analisis keuntungan atas investasi pendidikan dari pembentukan kemampuan, sikap dan keterampilan. 3.Dalam perhitungan investasi terdapat dua hal penting yaitu (1) Investasi hendaknya menghasilkan kemampuan yang memiliki nilai ekonomi di luar nilai instrinsiknya, (2) nilai guna dari kemampuan. 4.Analisis biaya manfaat (cost benefit analysis) merupakan metodologi yang banyak digunakan dalam melakukan analisis investasi pendidikan. 5.Metode Analisis biaya manfaat dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan pilihan diantara alternatif alokasi sumber-sumber pendidikan yang terbatas tetapi memberikan keuntungan yang tinggi. 1.Investasi dibidang pendidikan perlu untuk merespon kebutuhan ekonomi tenaga kerja menurut jenjang dan jenis pendidikan. 2.Analisis tingkat balik (Rates of Return Analysis) ekonomi dari investasi ini diperoleh dengan membandingkan produktivitas dari tenaga kerja terdidik yang biasanya digambarkan oleh profil upah dengan produktivitas tenaga kerja yang tidak terdidik. 3.Nilai investasi pendidikan dapat berbeda bergantung acuannya, apakah acuannya dari sudut pandang masyarakat atau individu. 4.Tidak semua biaya pendidikan ditanggung oleh individu, tetapi sebagian ditanggung oleh masyarakat melalui subsidi pemerintah. 1.Perluasan dan pembatasan pendidikan harus diciptakan bersama, dengan ini dilakukan upaya peningkatan investasi dan relevansi pendidikan secara lebih merata dan meluas dalam berbagai jenis, jenjang dan jalur pendidikan. 2.Investasi pendidikan di negara-negara berkembang, dimana kondisi ekonomi sudah relatif maju dengan berbasis perindustrian, maka strategi investasi pendidikan diarahkan untuk memenuhi lapangan dunia kerja. 3.Pengembangan investasi pendidikan perlu dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan. 4.Inventarisasi kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek berdasarkan estimasi kebutuhan tenaga kerja dalam persektif jangka panjang merupakan peluang untuk melakukan investasi pendidikan. Komponen Biaya Pendidikan 1.Peningkatan kegiatan belajar mengajar; 2.Pemeliharaan dan penggantian sarana dan prasarana pendidikan; 3.Peningkatan pembinaan kegiatan siswa; 4.Kesejahteraan; 5.Rumah tangga sekolah; dan 6.Biaya pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pelaporan. 1.Pembinaan tenaga kependidikan 2.Pengadaan alat-alat belajar 3.Pengadaan bahan pelajaran 4.Perawatan 5.Sarana kelas 6.Sarana sekolah 7.Pembinaan siswa 8.Pengelolaan sekolah 1.Prosedur anggaran; 2.Prosedur akuntasi keuangan; 3.Pembelajaran, pergudangan dan pendistribusian; 4.Prosedur investasi; 5.Prosedur pemeriksaan. 1. laju perkembangan pendidikan yang lamban; 2.tuntutan masyarakat adanya perbaikan dalam sistem pendidikan nasional; 3.kebijakan pemerintah untuk menampung semua anak umur 7 – 12 tahun di tingkat pendidikan dasar dan mensukseskan wajib belajar 9 tahun; 4.peningkatan mutu pada semua jenis dan jenjang pendidikan; 5. keterkaitan dan kepadanan antara pendidikan dengan kebutuhan pembangunan; 6.peningkatan kemampuan dalam menguasai iptek. Pengertian biaya dalam ekonomi adalah pengorbanan-pengorbanan yang dinyatakan dalam bentuk uang, diberikan secara rasional, melekat pada proses produksi, dan tidak dapat dihindarkan. Bila tidak demikian, maka pengeluaran tersebut dikategorikan sebagai pemborosan. Lembaga pendidikan sebagai produsen jasa pendidikan, seperti halnya pada bidang usaha lainnya menghadapi masalah yang sama, yaitu biaya produksi, tetapi ada beberapa kesulitan khusus mengenai penerapan perhitungan biaya ini. J. Hallack mengemukakan tiga macam kesulitan, yaitu berkenaan dengan (1) definisi produksi pendidikan, (2) identifikasi transaksi ekonomi yang berhubungan dengan pendidikan, dan (3) suatu kenyataan bahwa pendidikan mempunyai sifat sebagai pelayanan umum. Biaya pendidikan dapat dikategorikan dalam beberapa cara, antara lain biaya ini dikategorikan atas (1) biaya langsung dan biaya tidak langsung, (2) biaya sosial dan biaya privat, dan (3) biaya moneter dan biaya non-moneter. Dilihat dari luasnya, analisis pengeluaran pendidikan dapat dilakukan secara keseluruhan dan secara mikro. Studi biaya pendidikan secara keseluruhan atau nasional menyangkut (1) biaya pendidikan dan produk domestik bruto, dan (2) unsur-unsur biaya pendidikan. Analisis biaya secara mikro, adalah analisis biaya pada tingkat lembaga, yaitu pada tingkat distrik/yayasan dan pada tingkat satuan pendidikan. Cara-cara Memperkirakan Biaya Pendidikan Ada dua cara untuk memperkirakan biaya pendidikan, yaitu (1) memperkirakan biaya atas dasar sumber-sumber pembiayaan, dan (2) memperkirakan biaya atas dasar laporan dari lembaga-lembaga pendidikan. Cara yang pertama dilakukan dengan cara meneliti laporan dari sumber-sumber pembiayaan pendidikan. Menurut sifatnya sumber-sumber ini dibedakan atas (1) pengeluaran yang menyeluruh, dan (2) pengeluaran menurut status, tingkat, dan sifatnya. Pengeluaran menyeluruh terdiri atas (a) sumber-sumber pemerintah, yang terdiri atas (1) pemerintah pusat, (2) pemerintah daerah, dan (3) bantuan luar negeri. Pengeluaran menurut status dan sifatnya. Menurut statusnya pengeluaran dibedakan atas pengeluaran dari lembaga pendidikan pemerintah dan pengeluaran pendidikan swasta. Kemudian menurut tingkatnya, yaitu TK, SD, SLTP, SLTA (SMU dan SMK), dan perguruan tinggi. Selanjutnya menurut sifatnya pengeluaran dibedakan atas pengeluaran berulang, pengeluaran modal, dan pengeluaran lainnya. Cara yang kedua, ialah menggunakan secara langsung laporan dari lembaga-lembaga pendidikan. Untuk keperluan membuat perkiraan tersebut harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut. Yang pertama, dan yang terpenting adalah harus ada laporan dari lembaga-lembaga pendidikan. Kedua, laporan tersebut harus dibuat menurut pola standar fungsional yang seragam. Ketiga, laporan harus memperlihatkan keseluruhan biaya operasi dari lembaga tersebut. Pemilihan unit-unit untuk penetapan biaya dilakukan dengan cara menghitung biaya: per lulusan, biaya menurut tingkatan pendidikan, biaya unit per anak didik, rata-rata biaya kehadiran sehari-hari, biaya modal per tempat, biaya rata-rata per kelas, dan biaya berulang rata-rata per pendidik. Proyeksi biaya unit meliputi pembiayaan modal dan biaya berulang. Untuk itu perlu memperkirakan luasnya akibat tujuan kuantitatif dan kualitatif dalam memperhitungkan rata-rata biaya unit berulang untuk tahun yang bersangkutan. Cost Benefit Analysis Rates of Return Analysis Keputusan Investasi Pendidikan Komponen-komponen biaya pendidikan meliputi komponen untuk: Komponen-komponen biaya pendidikan yang memberikan kontribusi terhadap kualitas dan optimalisasi Proses Belajar Mengajar (PBM) adalah: Komponen-komponen utama manajemen keuangan yang mendukung terlaksananya optimalisasi komponen biaya-biaya pendidikan adalah sebagai berikut: Sumber Dana Pendidikan Lembaga pendidikan dalam melaksanakan tugasnya menerima dana dari berbagai sumber. Penerimaan dari berbagai sumber tersebut perlu dikelola dengan baik dan benar. Banyak pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan penerimaan keuangan pendidikan, namun dalam pelaksanaannya pendekatan-pendekatan tersebut memiliki berbagai persamaan. Sumber-sumber dana pendidikan antara lain meliputi: Anggaran rutin (DIK); Anggaran pembangunan (DIP); Dana Penunjang Pendidikan (DPP); Dana BP3; Donatur; dan lain-lain yang dianggap sah oleh semua pihak yang terkait. Pendanaan pendidikan pada dasarnya bersumber dari pemerintah, orang tua dan masyarakat (pasal 33 No. 2 tahun 1989). Sejalan dengan adanya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), sekolah dapat menggali dan mencari sumber-sumber dana dari pihak masyarakat, baik secara perorangan maupun secara melembaga, baik di dalam maupun di luar negeri, sejalan dengan semangat globalisasi. Dana yang diperoleh dari berbagai sumber itu perlu digunakan untuk kepentingan sekolah, khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu, setiap perolehan dana, pengeluarannya harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran pembiayaan sekolah (RAPBS). Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan Pengertian perencanaan pendidikan menurut C.E. Beeby adalah suatu usaha melihat ke masa depan dalam menentukan kebijakan, prioritas dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan potensi sistem pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh sitem tersebut. Definisi tersebut merupakan demensi baru dalam perencanaan pendidikan. Perbedaan dengan perencanaan klasik ialah dalam hal perhatiannya yang diberikan kepada pertumbuhan ekonomi, pengembangan sumber tenaga kerja dan terhadap perencanaan makro. Pada perencanaan klasik tidak memperhatikan hal tersebut. Perencanaan pendidikan di Indonesia merupakan suatu proses penyusunan alternatif kebijakan mengatasi masalah yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan pendidikan nasional yang mempertimbangkan kenyataan-kenyataaan yang ada di bidang sosial ekonomi sosial budaya dan kebutuhan pembangunan secara menyeluruh terhadap pendidikan nasional. Perencanaan pendidikan sebagai suatu alat yang dapat membantu para pengelola pendidikan untuk menjadi lebih berdaya guna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Perencanaan pendidikan akan dapat menolong pencapaian suatu target atau sasaran secara lebih ekonomis, tepat waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah dikontrol dan dimonitor dalam pelaksanaannya. Perencanaan dapat membantu pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan diperlukan pengetahuan dan kemampuan dari para pelaksananya, perlu pemahaman fungsi-fungsi manajemen yang lain di antaranya kemampuan mengorganisasikan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan. Tanpa perencanaan yang baik maka pencapaian tujuan pendidikan tidak akan dapat dicapai sesuai harapan. Di Indonesia masalah pendidikan harus ditangani melalui perencanaan yang baik, hal ini dikarenakan: Pendidikan dan Ketenagakerjaan Terjadinya pergeseran strutur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri yang diperkirakan akan berlangsung dalam periode pembangunan jangka panjang 25 tahun kedua yang akan datang, menimbulkan kebutuhan peningkatan kemampuan dan keterampilan seperti yang diperlukan dalam pengembangan sektor industri. Di samping itu mengingat terbatasnya kemampuan dari tenaga kerja yang diduga akan bergeser darai sektor pertanian ke sektor industri skala kecil dan sedang, serta sektor pertanian ke tingkat perkembangannya mempunyai kaitan erat dengan sektor industri. Keanekaragaman pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh sektor jasa ini sangat mempengaruhi jenis pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Mengenai perubahan komposisi tenaga kerja menurut tingkat pendidikan dapat diperoleh gambaran sebagai berikut. Dengan anggapan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, maka pada akhir pembangunan jangka panjang 25 tahun kedua, diperoleh proporsi tenaga kerja yang berpendidikan dasar sebesar 52 persen dan yang berpendidikan menengah sebesar 32 persen; sedangkan berpendidikan tinggi sebesar 6 persen dan yang tidak berpendidikan sebesar 11 persen. Bila digunakan anggapan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, maka proporsi tenaga kerja yang berpendidikan dasar akan menjadi 52 persen dan yang berpendidikan menengah akan menjadi 34 persen; sedangkan yang berpendidikan tinggi mencapai 8 persen. Untuk mendapatkan proporsi ketenagakerjaan seperti tergambar di atas, maka peranan pendidikan dan latihan menjadi sangat penting bagi Indonesia. Beberapa pendapat menyatakan bahwa keterampilan tersebut harus dihasilkan dalam lembaga pendidikan formal, namun ada pendapat yang menyatakan bahwa keterampilan tersebut dihasilkan di luar lembaga pendidikan formal. Salah satu sudut pandang mengatakan bahwa sektor pendidikan yang berkewajiban menyediakan keterampilan yang diperlukan oleh lapangan kerja. Dengan demikian pendidikan formal di sekolah harus berorientasikan kepada peningkatan keterampilan anak didik. Ini berarti juga penyesuaian kurikulum dan penyediaan program keterampilan di sekolah. Untuk menghindari program latihan bagi setiap perusahaan, dana latihan dari setiap perusahaan dapat dihimpun sehingga menjadi semacam tabungan bersama. Tabungan ini dapat diguanakan untuk mendirikan lembaga yang dapat memberikan pelajaraan mengenai keterampilan-keterampilan yang diperlukan pembangunan. Dengan demikian tidak diperlukan program “on the job training” bagi setiap perusahaan. Sementara pendidikan kejuruan dan politeknik masih diberikan pada pendidikan formal, maka program bersama “on the job training” dapat mendukung pembentukan keterampilan yang diperlukan dalam pembangunan nasional. Pengertian dan Masalah Demografi Demografi dapat diartkan sebagai ilmu yang mempelajari kelompok manusia atau penduduk, oleh karena itu disebut juga itu kependudukan. Pemahaman masalah kependudukan diperlukan pada setiap sektor kegiatan ekonomi, misalnya; bidang pertanian, bidang kesehatan dan terutama bidang pendidikan. Bidang pendidikan menjadikan penduduk sebagai objek pelayanan, yang sepanjang waktu selalu mengalami perubahan, baik mengenai jumlah, komposisi dan penyebarannya. Untuk itu perlu diketahui aspek dinamis kependudukan, terdapat hubungan yang erat sekali antara demografi dengan perencanaan pendidikan. Di Indonesia masalah kependudukan yang harus mendapat perhatian adalah: - jumlah penduduk yang besar dan tingkat pertumbuhan yang tinggi - penyebaran dan kepadatan penduduk yang tidak merata - kualitas penduduk yang perlu ditingkatkan Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor; kematian, kelahiran dan perpindahan. Untuk mengatasi masalah kependudukan dilakukan dengan adanya program keluarga berencana, yang pada prinsipnya mengupayakan keluarga kecil yang sejahtera. Program pendidikan pun tidak kalah penting dalam upaya penanggulangan masalah kependudukan. Karena makin tinggi tingkat pendidikan akan dapat menunda perkawinan, dan kesempatan untuk melahirkan menjadi makin berkurang. Faktor utama dalam pendidikan adalah kemampuan dalam membuat perencanaan, termasuk dalam merencanakan keluarga yang sejahtera. Jadi sasarannya dalam program keluarga berencana adalah bagi mereka yang berpendidikan rendah yang masih beranggapan bahwa masalah kelahiran merupakan masalah takdir yang hanya diserahkan kepada Yang Maha Kuasa. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menjadi beban setiap usaha pembangunan di segala bidang yang meliputi pendidikan, kesehatan, pangan, pertanian, perhubungan dan pemukiman. Jumlah penduduk yang besar disertai tingkat pertumbuhan yang tinggi menjadi salah satu penghambat dalam perencanan pembangunan pendidikan, karena: - sektor-sektor lain di luar sektor pendidikan juga akan menyerap anggaran, berarti mempengaruhi penyediaan dana untuk pendidikan - sebagian besar penghasilan masyarakat terserap untuk membiayai penduduk muda sehingga mengurangi kemampuan masyarakat membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan Untuk itulah masalah kependudukan harus mendapat perhatian dari pemerintah dan seluruh masyarakat secaraa bersama-sama. Perencanaan Pendidikan Sosial dan Ekonomi Pendidikan dan kehidupan masyarakat saling pengaruh-mempengaruhi. Pendidikan dipengaruhi oleh kondisi masyarakat, antara lain, keadaan sosial ekonomi; faktor kesenjangan sosial ekonomi akan mempengaruhi strategi dalam perencanaan pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kehidupan masyarakat, dengan memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda secara langsung maupun tidak langsung akan menentukan jenis pekerjaan dan penghidupan di kemudian hari, profesinya akan menempatkan seseorang pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mepengaruhi perkembangan generasi seterusnya. Kegiatan pendidikan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang maju dan berkepribadian Indonesia. Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan tidak berdiri sendiri, oleh karena itu perencanaan pendidikan perlu mengetahui aspek-aspek sosial dan ekonomi yang mempunyai hubungan dan peranan dalam pertumbuhan dan perubahan pendidilkan. Perencanaan regional perlu mempertimbangkan aspek sosiologis seperti kebiasaan, adat istiadat dan kebudayaan serta nilai-nilai budaya masyarakat setempat dan aspek-aspek ekonomi seperti tingkat pendapatan, pola konsumsi, kebiasaan menabung dan sebagainya. Setiap kebijakan yang dituangkan dalam rencana pendidikan yang dilaksanakan akan mempengaruhi kehidupan sosial dan tingkah laku kelompok masyarakat, oleh karena itu dalam perencanaan pendidikan harus memperhatikan aspek-aspek sosiologis yang berkaitan dengan pembangunan pendidikan, di antaranya: - bagaimana aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, di mana pendidikan dapat memberikan kesempatan untuk memperbaiki mutu kehidupan; - bagaimana mendapatkan pendidikan yang mudah dan murah sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat; - bagaimana mempersiapkan fasilitas pendidikan dan mutu pendidikan yang baik; - bagaimana menghadapi situasi dan aspirasi masyarakat yang selalu bergerak dan berkembang. Pendidikan dapat dipandang sebagaai investasi karena pendidikan yang berhasil akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kemajuan ekonomi mendorong perkembangan pendidikan, dan pendidikan yang maju merupakan salah satu persyaratan untuk perkembangan ekonomi selanjutnya.

Selasa, 28 Agustus 2012

Pengembangan Desain Perencanaan Pendidikan

Pengembangan Desain Perencanaan Pendidikan oleh : Muhammad Ashar Pada dasanya Desain perencanaan pendidikan merupakan bangunan utuh dari pada rencana pendidikan yang terdiri dari barbagai unsur yang terdapat dalam rencana pendidikan itu sendiri, diantaranya adalah model perencanaan itu sendiri, kemudian metode perencanaan, proses perencanaan, dan karakteristik perencanaan. Kesemuannya akan kami jelaskan sebagai berikut; 1. Model Perencanaan Pendidikan Ada beberapa model perencanaan pendidikan, diantaranya sebagai berikut: a. Model komprehensif : model ini dipergunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh. Selain itu model ini juga dijadikan sebagai pedoman dalam menguraikan rencana-rencana yang lebih kusus kearah tujuan yang lebih luas. Perencanaan harus bersifat komprehensif, artinya melihat masalah pendidikan sebagai keseluruhan. Setiap aspek pendidikan perlu mendapatkan perhatian sewajarnya baik formal maupun non formal, baik pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi dalam arti yang seluas-luasnya, misalnya mengenai pembiayaan dan sumber-sumbernya, fasilitas pendidikan dan sebagainya. Dan biasanya karena alasan terbatasnya biaya, personel dan fasilitas dan adanya pembinaan secara khusus terhadap satu atau dua aspek yang telah ditentukan dan selalu mengaitkan dengan pengembangan aspek-aspek lain. b. Model Costing (pembiayaan) dan keefektivitasan biaya : model ini digunakan untuk menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan efektivitas. Dimana dengan model ini diharapkan dapat diketahui proyek mana yang paling layak atau yang terbaik dibandingkan dengan proyek yang lain. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita dan negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya adalah kekurangan biaya. Perencanaan pendidikan bertujuan agar biaya yang sedikit itu diinvestasikan seefisien mungkin, sehingga dapat meminalisir pemborosan pendidikan. c. Model PPBS (Planing, Programming, budgeting system) : sistem perencanaan, pemograman, dan pereencanaan banyak digunakan di pendidikan tinggi negeri. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan yang komprehensif dan sistimatis yang berusaha menentukan tujuan, mengembangkan program-program untuk dicapai denan menggunakan anggaran yang seefesien dan seefektif mungkin dan mampu menggambrkan kegiatan program jangka panjang. Adapun tujuan utama dari PPBS ini adalah: 1). Menjelaskan dan menguraikan goals dan objectives dari institusi, 2). Klasifikasi daripada pekerjaan-pekerjaan mengenai institusi tersebut dalam arti goals dan objectives, 3). Perbandingan antara biaya dan pengeluaran, 4). Alokasi dari resources pada suatu kegiatan, 5). Spesifikasi daripada output, 6). Explorasi dari beberapa pilihan atau kemungkinan untuk mencapai output yang sama, 7). Proyeksi dari suatu kegiatan melalui program perencanaan jangka panjang, dan 8). Revisi objectives, programms dan budgets berdasarkan suatu pengalaman dan perubahan lingkungan. d. Model target setting : model ini digunakan untuk memperkirakan atau memproyeksi tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. 2. Metode Perencanaan Menurut Smith secara umum ada delapan metode dalam perencanaan pendidikan,5 diantara delapan metode tersebut adalah: a. Metode Analisis sumber-cara-tujuan: metode ini dipakai untuk meneliti sumber sumber dan alternatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana ada tiga fktor yang perlu dianalisis antara lain 1) sumber; 2) cara untuk mencapai tujuan, dan tujuan iu sendiri, ketiga faktor ini dikaji secara timbal balik b. Analisis masukan keluaran: Metode ini dipakai untuk mengkaji faktor faktor input pendidikan yang mempengaruhi proses dan akibatnya terhadap keluarannya secara terinterelasi dan interdependensi, metode ini juga digunakan untuk menilai alternatif dalam proses transformasi. c. Analisis ekonometrik : metode ini memakai data empiris, statistik dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan dalam hubungannnya dengan ekonomi d. diagram sebab akibat: metode ini digunakan dalam perencanaan yang menggunakan sekuen hiotetik untuk mendapatkan gambara masa depan e. Delphi : metode ini digunakan untuk menentukan sejumlah program, mendapatkan asumsi atau fakta yang melandasi pertimbangan tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai konsensus, yang dimulai dengan memaparkan permasalahan yang bersifat umum kemudian dijabarkan kepada yang lebih kusus untuk dipecahkan masing-masing ahlinya f. Heuristik : metode ini dipakai untuk mendaptkan isu-isu dan mengakomodasi pendapat yang bertentangan. Metode ini didasarkan atas prinsip dan prosedur yang mensistematiskanlangkah-langkah masalah g. Analisis Siklus Kehidupan: metode ini dipakai untuk mengalokasikan sumberdaya dengan memperhatikan siklus kehidupan produksi atau lulusan, proyek pendidikan, program-program pendidikan, dan kegiatan pendidikan. Dalam metode ini memiliki tahapan yang meliputi : 1. Konseptualisasi 2. Spesifikasi 3. Pengembangan prototipe 4. Pengujian dan evaluasi 5. Operasional 6. Produksi atau lulusan h. Analisis Nilai Tambah : Metode ini dipakai untuk mengukur keberhasilan peningkatan lulusan atau pelayanan pendidikan sihingga diperoleh gambaran kontribusi aspek tertentu terhadap aspek lainya. 3. Proses Perencanaan Proses perencanaan pendidikan merupakan gambaran suatu siklus atau lingkaran kegitan perencanaan pendidikan yang berlangsung sepanjang waktu dan berulangkali. Secara umum proses perencanaan pendidikan meliputi sejumlah kegiatan, antara lain: Menurut A.W.P. Guruge mengemukakan ada 6 kelompok tahapan perencanaan pendidikan, yaitu: 1). Pra perencanaan, 2). Perencanaan, 3). Formulasi rencana, 4). Elaborasi rencana, 5). Pelaksanaan rencana, dan 6). Evaluasi, revisi, dan perancangan ulang. Dari hasil diskusi Penataran Perencanaan Pendidikan Tingkat I di Surabaya disimpulkan bahwa proses perencanaan pendidikan meliputi 11 kegiatan, yakni: 1). Pengumpulan dan pengolahan data, 2). Diagnosa/analisis, 3). Perumusan kebijakan, 4). Perkiraan masa depan, 5). Perumusan rencana, 6). Penetapan sasaran, 7). Penghitungan biaya, 8). Perincian rencana, 9). Implementasi rencana, 10). Evaluasi rencana, 11). Revisi rencana. Menurut Banghart dan Trull (1973), perencanaan harus melalui tahap sebagai berikut: 1)..Pendahuluan, 2). Mengidentifikasi permasalahan pendidikan, 3). Analisis area perencanaan pendidikan, 4). Menyusun konsep dan rencana, 5). Menentukan rencana, 6). Penerapan rencana, dan 7). Rencana umpan balik. Menurut Chesswas (1973) ada beberapa proses perencanaan pendidikan sebagai berikut: 1). Menilai kebutuhan akan pendidikan, 2). Merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan, 3). Merumuskan kebijakan dan menentukan priorita, 4). Merumuskan proyek dan program, dan 5). Menguji kelayakan. 4. Karakteristik Perencanaan Pendidikan Karakteristik dalam perencanaan pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam desain perencanaan pendidikan, hal ini dikarenakan karakteristik pendidikan merupakan sesuatu yang mendasari terbangunnya perencanaan yang baik. Menurut Gaffar (1978) memberikan atau mengidentifikasikan karakteristik perencanaan pendidikan Adalah sebagai berikut:8 (1) Harus mengutamakan nilai-nilai yang bersifat manusiawi (2) Harus memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik secara optimal (3) Harus memberikan kesempatan paendidikan yang sama bagi semua peserta didik (4) Harus bersifat komprehesif dan sistematis (5) Harus berorientasi pada pengembangan pembangunan (6) Harus dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitan dengan berbagai komponen pendidikan secara sistematis (7) Harus menggunakan sumber daya secermat mungkin (8) Harus berorientasi pada masa yang akan datang (9) Harus kenyal dan responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat, tidak statis tapi dinamis (10) Harus merupakan sarana untuk mengembangkan inovasi pendidikan 5. Tujuan perencanaan Secara Umum Kalau boleh menambahkan, di dalam desain perencanaan pendidikan sebetulnya ada unsur yang perlu di masukkan, yaitu tujuan dari pada perencanaan itu sendiri, adapun tujuan dari perencanaan itu sendiri adalah sebagai berikut : Pada umumnya perencanaan pendidikan bertujuan sebagai berikut (1) Strandar pengawasan, yaitu mencocokkan perencanaan dengan pelaksanaan dilapangan (2) Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan. (3) Mengetahui siapa yang terlibat (struktur organisasinya, baik kualifikasinya maupun kuantitasnya) (4) Mendapatkan kegiatan yang sistematistermasuk biaya dan kualitas pekerjaan. (5) Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga da waktu. (6) Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. (7) Menyerasikan dan memadukan beberapa sukegiatan. (8) Mendeteksi hambatan kesulitan yang mungkin ditemukan (9) Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Senin, 27 Agustus 2012

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN DASAR MEMBACA

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN DASAR MEMBACA Belajar Aktifitas Belajar tidak terlepas yang namanya membaca bahkan kemampuan membaca sangat menentukan kecepatan seorang siswa dalam memahami apa yang mereka pelajari. Dalam arti bukan hanya sekedar bisa membaca melainkan kemampuan memahami isi dari bacaan tersebut. Sehingga semua apa yang mereka baca / pelajari mampu dipahami dengan baik. Kemampuan membaca seseorang timbul karena memiliki minat baca yang baik atau gemar membaca. Dengan minat baca yang baik maka anak-anak akan lebih mudah untuk diajak belajar bahkan nantinya memiliki pembiasaan dan pola belajar yang baik. Namun sebaliknya bila anak-anak minat bacanya kurang maka belajarnya tidak optimal, sehingga prestasi belajar yang dicapai tidak maksimal. Oleh karena itu, bagaimana supaya anak-anak memiliki minat baca yang baik, yang tentunya semua itu karena adanya pembiasaan dan latihan dengan konsisten. Lalu apa yang harus dilakukan? Ketika putera-puteri kita memasuki usia pra sekolah, sebisa mungkin orang tua berusaha agar mereka memiliki kemampuan membaca dan menulis sedini mungkin. Hal itu dapat kita lakukan disaat masih anak-anak bahkan sebelum mereka mengenal lingkungan sekolah, misalkan pengenalan huruf dan angka dengan menggunakan perangkat yang menarik, beraneka gambar dan warna. Ketertarikan itulah yang harus kita ciptakan dulu, dan selanjutnya kita ajak mereka belajar pengenalan awal membaca huruf maupun angka. Menumbuhkan minat baca kepada anak-anak adalah sesuatu yang sangat penting untuk menunjang aktifitas belajarnya. Seperti pendapat yang disampaikan oleh Kathy Hirsh, PhD, direktur Infant Laboratory Temple University di Ambler, Pennsylvania, " Jika orang tua rajin membacakan buku kepada anak dan kerap melibatkan anak dalam pembicaraan, hal itu bisa membangun perbendaharaan kata dan menumbuhkan kemampuan dasar membaca. " Hal itu berarti orang tua harus menciptakan ketertarikan kepada anak-anak untuk menumbuhkan minat baca sehingga aktifitas belajar, mereka lakukan dengan senang. Maka dari itu ketertarikan yang harus kita kondisikan, misalkan ketika anak-anak sudah mulai tahapan belajar membaca berilah mereka buku cerita bergambar, kita ajak membaca bersama kalau perlu orang tua membaca terlebih dahulu seperti mendongeng dengan menirukan seperti isi cerita bacaan, perubahan intonasi, ekspresi wajah dan gerak sehingga terkesan membaca sangat menyenangkan. Lalu libatkan mereka untuk membahas atau membicarakan dari isi bacaan tersebut guna memahami isi cerita maupun menambah perbendaharaan kosa kata yang belum dimengerti sehingga menumbuhkan kemampuan dasar membaca. Kemampuan dasar membaca terus perlu kita tingkatkan, terutama mereka yang mulai memasuki Sekolah Dasar. Dampingi mereka ketika belajar prioritaskan membaca terlebih dahulu untuk semua materi pelajaran bantu mereka memahami isi bacaan terutama untuk kosa kata yang belum mereka pahami. Kalau perlu kita beri contoh bagaimana cara membaca yang benar yang terkait dengan pengucapan dan intonasinya untuk memudahkan memahami isi bacaan. Sehingga semakin mereka memahami isi bacaan semakin tertarik untuk membacanya. Apabila semua usaha itu kita lakukan secara konsisten maka minat baca anak-anak dan kemampuan dasar membaca semakin meningkat. Hal itu berarti juga kemampuan mereka membaca bahasa tulisan dan menyerap materi yang mereka pelajari semakin membaik. Yang tentunya prestasi belajar akan lebih mudah mereka capai.

PUPUKLAH KREATIFITAS ANAK

Kreatif merupakan dambaan setiap orang. Terutama pada anak-anak, setiap Orangtua tidak hanya menginginkan anak-anaknya pandai secara akademis tetapi berharap anak juga memiliki kreatifitas. Kreatifitas itu merupakan nilai tambah bagi seseorang, termasuk bagi anak-anak. Karena anak-anak yang memiliki kreatifitas memiliki peluang lebih terhadap apa yang dicita-citakan oleh anak tersebut. Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock 1978) Dari pendapat ahli di atas maka dapat kita simpulkan pula bahwa kreatifitas merupakan buah pikir, inisiatif dan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh seorang manusia untuk menciptakan sesuatu atau menjadikan sesuatu agar menjadi lebih baik. Tentunya akan sangat membahagiakan sekali jika hal ini dimiliki oleh seorang anak. Banyak sekali hal-hal yang dapat kita amati pada anak untuk melihat kekreatifitasannya yaitu pada perilakunya. Hal ini akan lebih mudah jika kita mengamati itu ketika masih dalam usia kanak-kanak. Salah satu bentuk pengamatan adalah ketika anak sedang bermain, misalkan ketika anak menggambar atau bermain bongkar pasang. Ketika seorang anak menggambar, misalkan menggambar rumah. Pada umumnya anak hanyak akan menggambar rumah dengan genting, jendela dan pintu saja. Ketika Orangtua menjumpai anak-anaknya menggambar demikian, maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah memujinya bahwa gambar tersebut sangat bagus. Kemudian Orangtua harus memberikan saran yang sifatnya memberi wawasan untuk mengembangkan gambarnya. Misalkan Orangtua menyarankan agar gambarnya ditambahkan taman, pagar, kolam renang dan lain sebagainya. Tentunya penyampaian saran tersebut dengan bahasa yang halus untuk anak-anak. Hal positif yang didapat jika Orangtua melakukan hal itu adalah anak secara perlahan terbuka wawasannya, kemudian imajinasinya menjadi lebih baik sehingga ketika dia diminta untuk menggambar gambar yang sama, maka gambar selanjutnya pasti lebih kompleks. Hal itu merupakan salah satu bentuk pemupukan kreativitas terhadap anak. Jika hal itu dilakukan secara rutin maka anak akan lebih cepat dalam mengembangkan ide-idenya. Hal-hal lain yang perlu dilakukan oleh para Orangtua dalam rangka untuk memupuk kreatifitas anak adalah : 1. Memberi kepercayaan kepada Anak Jika anak Anda suka menggambar, maka berilah dia kebebasan untuk menggambar apapun yang disukainya. Jangan memberi komentar negatif tentang gambarnya, tapi berilah pujian pada gambarnya. 2. Menyediakan fasilitas untuk menunjang kreatifitas Anak Agar kreatifitas anak semakin terasah dengan baik, sediakan fasilitas penunjang. Tidak perlu mahal. Misalkan buku gambar, kertas lipat, lem dan pewarna. 3. Memberi pengalaman baru kepada Anak Sesekali anak-anak perlu dikenalkan hal baru untuk mengembangkan ide kreatif anak. Caranya adalah dengan mengajak mereka ke tempat2 baru, misalkan kebun binatang, museum dan perpustakaan. Dengan demikian maka wawasan anak akan semakin luas dan referensi ide semakin banyak.

ANAK BERPRESTASI

Di dunia ini tidak ada orang tua yang tidak menginginkan putera-puterinya menjadi anak yang lebih baik dalam perilakunya, kepercayaan dirinya dan juga prestasinya. Hal tersebut merupakan kebahagiaan mutlak yang diharapkan para orang tua terhadap putera-puterinya. Untuk itu setiap orang tua pasti akan melakukan hal yang terbaik demi melihat putera-puterinya menjadi orang yang membanggakan bagi orang tua. Semua orang tua pastinya juga menyadari bahwa untuk melihat putera-puterinya bisa berprestasi, ada satu proses yang harus dijalani oleh para anak didik. Proses tersebut adalah BELAJAR. Ya, tidak dapat dipungkiri lagi jika belajar adalah syarat mutlak bagi setiap anak agar mampu meraih cita-cita yang didambakannya. Usaha demi usaha sudah pasti dilakukan oleh para orang tua agar putera-puterinya menjadi anak yang lebih baik, bahkan harapan para orang tua adalah putera-puterinya dapat menjadi yang terdepan di lingkungannya. Harapan yang sangat lumrah bagi setiap orang tua, akan tetapi harapan tidak selamanya dapat ditempuh dengan jalan yang mulus. Permasalahan ikut andil dalam perjalanan menjadi anak yang berprestasi, dan sudah menjadi rahasia umum jika permasalahan itu ternyata bersumber dari diri anak masing-masing. Jika BELAJAR adalah syarat mutlak agar anak bisa berprestasi, maka disitu pula banyak terjadi permasalahan yang muncul. Siapa yang akan memungkiri apabila permasalahan yang muncul itu adalah MALAS BELAJAR..?? Saya rasa kebanyakan orang tua setuju jika permasalahan pokok pada seorang anak adalah malas belajar. Mengapa malas belajar itu terjadi pada hampir seluruh anak..?? Sebelum kita mengambil langkah atau solusi bagi putera-puteri kita , alangkah baiknya terlebih dahulu jika para orang tua mengerti apa sebenarnya penyebab anak menjadi malas belajar...?? Perlu diketahui bahwa yang menjadi faktor anak menjadi malas dalam belajar adalah : 1. Kurangnya pembiasaan belajar pada anak. Pembiasaan belajar identik dengan penjadwalan belajar. Hal ini perlu ditanamkan kepada anak agar ke depan anak menjadi paham bahwa belajar merupakan kewajiban dan tanggung jawab seorang anak. 2. Kurangnya atau tidak adanya motivasi yang ditanamkan pada anak. Motivasi sangat diperlukan oleh setiap anak agar mereka dapat bersemangat dalam belajar. Motivasi terbaik adalah motivasi yang diberikan oleh orang terdekat dengan anak, yaitu orang tua. 3. Penanaman cita-cita atau target belajar kepada anak. Hal ini memang terlihat sepele, akan tetapi penanaman cita-cita secara tidak langsung menanamkan kepada seorang anak bahwa untuk mencapai segala sesuatu / harapan itu harus dengan target. 4. Pemberian reward atau penghargaan atau pujian terhadap anak. Reward atau penghargaan tidak harus dengan pemberian hadiah, akan tetapi penghargaan itu dapat diwujudkan dengan memberikan selamat atas prestasi yang diraih oleh sang anak, atau paling tidak adalah dengan mengucapkan "selamat" kepada anak atas prestasi yang diraihnya. 5. Pemenuhan sarana atau fasilitas dalam belajar. Hal ini memang sifatnya sangat relatif, dan pada masing-masing anak pasti berbeda. Tetapi yang paling penting adalah mewujudkan suasana yang nyaman untuk belajar, itu sudah cukup bagi anak. Setiap orang tua pasti telah melakukan usaha untuk mengatasi ke lima permasalahan tersebut di atas. Akan tetapi usaha tersebut ternyata masih belum sesuai dengan harapan orang tua. Mengapa itu bisa terjadi...? Perlu diketahui bahwa pada seorang anak untuk dapat mencapai pada tahapan rajin belajar selain dengan mengusahakan ke lima faktor tersebut menjadi lebih baik, dibutuhkan kualitas potensi dasar otak yang bagus pula. Dengan membaiknya potensi dasar pada seorang anak, maka akan berakibat membaiknya perilaku belajar pada seorang anak. Perilaku belajar yaitu semangat belajar, ketahanan belajar, kemauan untuk belajar, konsentrasi belajar dan lain sebagainya. Ketika perilaku belajar menjadi lebih baik dikarenakan potensi otaknya membaik, maka yang terjadi adalah permasalahan dengan belajar dapat teratasi sehingga para orang tua dapat melihat putera-puterinya menjadi anak yang berprestasi. Terapi Belajar merupakan satu jenis terapi yang akan membantu para orang tua dalam usaha untuk meningkatkan Potensi Dasar seorang anak, sehingga anak mampu untuk berprestasi dan orang tua akan segera berbahagia melihat putera-puterinya menjadi lebih baik. "Mari Bersama Terapi Belajar Kita Wujudkan Putera Puteri Yang Berprestasi dan Berperilaku Baik"

BAKAT ANAK

Anak-anak dengan keahlian tertentu yang dimiliki sejak dia lahir disebut juga dengan bakat. Bakat yang dimiliki oleh setiap anak pasti berbeda-beda, bakat yang dimiliki oleh setiap anak akan sangat berguna jika hal tersebut dapat dimanajemen dengan baik. Tentunya yang berperan dalam memanajemen bakat anak adalah orang tua. Karena orang tua adalah yang memiliki hubungan paling dekat dengan anak. Maka sudah jadi kewajiban bagi orang tua untuk mengasah bakat tersebut. Menurut para ahli (seperti Freeman/1963 maupun Bingham/1968), bakat merupakan suatu potensi atau kemampuan khusus dan lebih dominan yang dimiliki seseorang, yang dapat berkembang melalui proses pelatihan dan pendidikan intensif. Setiap anak dengan bakat yang dimilikinya merupakan potensi atau kemampuan yang lebih dominan pada anak tersebut. Sehingga ketika dia dihadapkan pada permasalahan yang sesuai dengan bakatnya, maka anak tersebut akan dapat menyelesaikan itu dengan sangat mudah tanpa ada beban yang begitu berarti. Misalkan jika anak memiliki bakat music, maka anak tersebut tidak akan kesulitan untuk mendalami keilmuan tentang music. Mengetahui bahwa bakat merupakan hal khusus yang lebih dominan pada diri seorang anak, maka orang tua harus dapat mengetahui apa bakat yang dimiliki oleh putera-puterinya. Cara untuk mengetahui bakat tersebut tidak terlalu sulit. Orang tua dapat melakukan pengamatan terhadap bakat anak sejak usia balita. Caranya adalah dengan mengamati ketika anak sedang bermain, misalnya : 1. Anak yang hobi corat-coret berpotensi memiliki bakat menggambar 2. Anak yang suka bongkar pasang mainan adalah anak yang berpotensi memiliki bakat otomotif atau elektro 3. Anak yang hobi menyanyi berpotensi memiliki bakat tarik suara 4. Dan masih banyak lagi perilaku-perilaku anak yang menunjukkan bakatnya Mengingat bahwa bakat itu adalah penting sudah seharusnya para orang tua memberikan suatu pelatihan yang sifatnya mengasah bakat anak tersebut. Jika orang tua mengamati anaknya memiliki bakat seni gambar, maka orang tua dapat menyediakan buku gambar, pensil warna dan meja gambar. Selain dukungan materi, dukungan psikologis juga sangat diperlukan. Orang tua harus memberikan semangat kepada putera-puterinya agar terus memperbaiki gambarnya, selain itu orang tua juga dapat memberikan pengarahan tentang pengembangan ide gambar anak. Sani B Hermawan mengatakan, bahwa bakat yang tidak diasah maka bakat tersebut hanya berupa potensi dan bukan berupa prestasi. Lingkungan perlu memberikan kesempatan dan keleluasaan anak untuk memunculkan bakatnya. Begitu pentingnya mengasah bakat anak agar anak-anak dapat berprestasi pada bidang tertentu. Prestasi seseorang tidak hanya dituntut dari sisi akademis, tetapi bakat merupakan investasi paling berharga bagi manusia untuk menunjukkan kemampuan berkaryanya. Teruslah mengasah bakat anak dan capailah prestasi dengan bakat tersebut.

LIFE SKILL



Waktu akan menjadi terlalu berharga apabila Kita hanya mengusahakan kemampuan akademis kepada putera-puteri Kita. Banyak hal di dalam hidup ini yang harus kita pelajari dan kita pahami. Sebagian dari apa yang kita pahami tersebut harus kita kuasai dengan baik. Mengapa demikian ? Karena hidup menghadapkan Kita pada banyak peluang dan banyak kesempatan yang harus dijawab dengan berbagai macam keterampilan dan keahlian yang Kita kuasai. Menguasai suatu keterampilan sudah tentu memerlukan waktu dan ketelatenan. Namun hasil dari berlatih suatu keterampilan itu pasti sangat membantu di dalam menghadapi masa depan nanti. Apalagi bila keterampilan tersebut dapat diasah kepada putera – puteri Kita. Sebagai orangtua yang baik Kita selalu berharap agar masa depan anak – anak Kita lebih baik daripada orangtuanya saat ini. Oleh karenanya, mereka pada saat ini Kita usahakan agar terus belajar dengan tekun dan optimal. 6 hari dalam 1 minggu, anak – anak dituntut untuk belajar akademis secara maksimal. Ada yang belajar dari pagi hari hingga siang hari, namun ada juga yang belajar seharian, mulai dari pagi hingga malam hari. Kebutuhan akan kemampuan akademis yang tinggi tersebut alangkah baiknya apabila diikuti dengan kemampuan – kemampuan yang lain, seperti keterampilan – keterampilan yang memang mereka senangi atau sesuai bakat yang telah orangtua cermati. Misalnya keterampilan dalam bidang seni (menyanyi, menari, berakting, melukis, fotografi), keterampilan dalam bidang olahraga (renang, tenis, bulu tangkis, voli, sepak bola), keterampilan mekanika dan elektronika dan keterampilan dalam bidang lainnya. Mengapa anak – anak harus dikenalkan dan menguasai banyak keterampilan ? Ada beberapa alasan yang melatar-belakangi hal ini, antara lain: 1. Keterampilan tidak menuntut anak pintar berpikir, namun cerdas berpikir. 2. Keterampilan mengajak anak – anak untuk beraktifitas kreatif, tidak sekedar berteori layaknya mereka sedang belajar pelajaran sekolah. 3. Keterampilan melatih anak untuk memiliki reflek yang cepat terhadap suatu keadaan yang sedang mereka hadapi. 4. Berketerampilan mampu melatih kesabaran dan ketelatenan seorang anak, yang berdampak baik pada psikologis mereka. Mengapa demikian? Berketerampilan tidak seperti belajar akademis dimana malam hari belajar, esok paginya sudah hafal. Berketerampilan membutuhkan waktu berminggu – minggu, berbulan – bulan hingga bertahun – tahun untuk menjadi seseorang yang ahli pada bidang tersebut. Sehingga sudah bisa dipastikan bahwa berketerampilan memerlukan konsistensi, keuletan, ketelatenan dan kesabaran. Pembiasaan ini tentunya akan membuat psikologis anak menjadi lebih baik. 5. Keterampilan dapat meningkatkan nilai diri seorang anak. Salah satu reflek alamiah yang dimiliki manusia adalah senang bergaul dengan orang yang tahu dan mengerti banyak hal. Sedangkan orang yang tidak banyak menguasai keahlian cenderung akan diperlakukan sebaliknya. Hal ini juga berlaku di dunia pergaulan anak – anak. Anak yang bisa melakukan banyak hal akan memiliki banyak teman. Dan secara psikologis anak tersebut akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan cenderung untuk memiliki psikologis pemenang. 6. Mampu berketerampilan dapat meningkatkan nilai jual seorang anak ketika mereka dewasa nanti. Banyak kasus yang Kami teliti bahwa terdapat banyak lulusan S1 (strata satu) dengan indeks prestasi yang sangat baik, dan dengan latar belakang prestasi ketika masih SD hingga SMA selalu berada pada peringkat 10 besar ternyata merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan. Hal ini ternyata dikarenakan semenjak kecil hanya dituntut dan diarahkan pada prestasi akademis saja, berketerampilan justru cenderung dihilangkan. 7. Membiasakan berketerampilan adalah suatu perwujudan dari menghargai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Mengapa bisa begitu ? Karena Kita lahir di dunia telah dibekali dengan potensi dan bakat. Dan alangkah senangnya berkah berupa bakat tersebut tidak hanya dimiliki sebagai sesuatu yang biasa, namun Kita bisa melatih / membiasakan bakat tersebut menjadi sesuatu yang luar biasa. Oleh karenanya, segera bekali putera – puteri bapak dan ibu dengan keterampilan yang baik dan berguna di masa yang akan datang. Mulailah dari sekarang, hari ini juga. Apabila bapak dan ibu masih belum tahu bakat atau ketertarikan putera – puteri Anda, segera tanyakan pada mereka. Waktu terus berjalan dan mereka terus tumbuh dewasa. Alangkah baiknya pertumbuhan dan perkembangan kedewasaannya diikuti dengan kemampuan belajar akademik dan kemampuan berketerampilan yang baik. (Indrayana-Terapi Belajar)

Minggu, 26 Agustus 2012

Cara Membuat Sabun Colek (Cream Detergent) Bahan : 1.Marlon 200 gr 2.CMC 25 gr 3.Soda ASH 50 gr 4.STTP 50 gr 5.Caustik soda 15 gr 6.OBA/pemutih 15 gr 7.Air Bersih 1,5 liter 8.Kesumba warna secukupnya 9.Bibit minyak wangi 5 cc 10. Water glass 100 gr Cara Membuat : 1. Masukkan coustik soda dalam 1,5 liter air bersih hangat dilarutkan dan diadukmerata dalam ember plastik 1. 2. Masukkan STTP sedikit demi sedikit kedalam ember 1 tersebut diaduk merata. Masukkan soda ASH dan OBA sedikit-sedikit dan dilarutkan. 3. Ember 2 masukkan Marlon dan CMC diaduk hingga merata 4. Larutan ember 1 dimasukkan kedalam ember 2 diaduk hingga merata 5. bahan 8,9,10 dimasukkan kedalam campuran di atas. 6. jadilah sabun siap pakai Cara membuat Sabun Cuci Piring ei...kawan.. selagi harga barang naik...ngga da salahnya kalo kita berkreativitas yang dapat b'guna dan mbantu meringankan bebean ekonomi kita... nah..yang satu ini buat ibu rumah tangga yang mo nyuci piring ada tips yang kretif bagi anda...he..he..he... bahan : tepol 70cc air bersih 250cc soda ash 25gr Natrium Clorida 15gr pewarna makanan secukupnya Bibit minyak wangi secukupnya nie...cara membuatnya : 1. masukkan bahan no.2 ke tempat tepol, aduk hingga merata. kemudian larutkan lagi bahan no.3 serta aduk hingga bahan-bahan tersebut merata dan mencampur. 2.bahan no.5 dan no.6 kita masukkan kedalam larutan tersebut diatas. 3.masukkan bahan no.4 sedikit demi sedikit. bila pengadukan sudah terasa berat aduk terus sebab dengan itu larutan akan menjadi cair dan siap pakai.

Cara Membuat Sabun Mandi

Cara Membuat Sabun Mandi Sabun susu sapi mempersembahkan: Membuat sabun mandi sendiri ternyata lebih asik dan jauh lebih bermanfaat daripada membeli sabun mandi di pasaran, sebab dengan membuat sabun sendiri, kita tahu apa saja kandungan yang ada dalam sabun tersebut. Sabun mandi yang biasa kita pakai atau banyak di pasaran memakai bahan dasar SLS (Sodium Lauryl Sulfate). SLS ini adalah bahan yang dipakai untuk membuat detergent. SLS disebut juga surfactant (agen pembersih). Faktanya SLS juga dipakai untuk bahan pembersih lantai. Kenapa pakai SLS? karena produsen bisa membuat sabun dengan harga yang murah. Sabun natural mengandung gliserin alami yang sangat bermanfaat untuk menjaga kelembaban kulit, mencegah kulit menjadi kering. Anda tidak perlu memakai hand body lotion lagi, karena dengan memakai sabun natural kulit halus sepanjang hari. * info dari http://heniez.multiply.com/journal/item/14 Cara Membuat Sabun Mandi akan diterangkan sebagai berikut: **sumber dari http://ketrampilanhomeindustry.blogspot.com/2008/12/cara-membuat-sabun-mandi.html Bahan-Bahan yang dibutuhkan : 1. Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Contoh: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai… 2. NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun mandi. 3. Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral. 4. Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum. 5. Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan. 6. Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”. Alat-alat yang dibutuhkan : 1. Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja. 2. Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja. 3. Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun. 4. Botol plastik - Untuk wadah air. 5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram). 6. Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH/KOH. 7. Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya. 8. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air. 9. Wadah dari plastik - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak. 10. Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun. 11. Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan. 12. Cetakan. 13. Blender dengan tutupnya. 14. Kain - Untuk menutup blender. Cara pembuatan : Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yang dialasi plastik tipis atau pipa PVC yang diminyaki. Siapkan cetakan yang cukup untuk menampung semua hasil pembuatan sabun. Cetakan: Untuk cetakan anda bisa menggunakan kayu atau karton yang dilapisi plastik tipis, bahkan pipa PVC bisa dipakai. Jika menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong akan menghasilkan sabun yang bulat. Timbang air dan NaOH / KOH, sesuai dengan Resep. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih. Timbang minyak (Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai...) sesuai dengan Resep. Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender. Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak. Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”. Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.

Cara Membuat Sabun Mandi

Cara Membuat Sabun Mandi Peluang usaha modal kecil yang sangat prospektif dan mudah kami hadirkan disini, bisnis terbaru cocok untuk sampingan di rumahan dan online Cara Membuat Sabun Mandi Bahannya : 1. NaOH 38 Be (Caustik Soda) 160 cc 2. Susu murni 25 cc 3. Minyak kelapa 50 cc 4. Minyak lemak sapi 50 cc 5. Minyak serai 15cc 6. Bibit minyak wangi 15 cc 7. Bahan warna secukupnya Cara membuatnya : a. Larutan NaOH 38 Be, dicampurkan dengan susu murni ke dalam tempat yang tidak terbuat dari bahan aluminium, b. Minyak kelapa dilarutkan dengan minyak lemak sapi yang sudah dicairkan kemudian diaduk hingga mengental. c. Hasil percampuran a, yang sudah mengental dilarutkan pada hasil b sambil diaduk hingga mengental. d. Apabila sudah mengental, minyak serai, bahan warna dan bibit minyak wangi dilarutkan pada percampuran tersebut di atas. Kemudian diaduk sekali lagi supaya betul-betul merata. Catatan : Untuk mengetahui kadar pada Caustic Soda / NaOH 38 Be yang akan kita buat sabun yaitu dengan alat Beaume Meter/Be, oleh karena alat ini hanya dimiliki oleh laboratorium yang memproses tentang kadar caustic, jadi sebagai perbandingan yang sudah dipraktekkan oleh penyusun dan kawan-kawan, tiap 450 gram caustis soda dilarutkan air 1 liter hasilnya ini diukur dengan Beaume Meter akan menunjukkan kadar 38 derajad Be. Dalam hal ini setiap pembaca yang mempraktekkan tidak akan mengalami kesulitan. Dalam pembuatan sabun ada yang berukuran 36 atau 40 derajat

Cara Mendapatkan Modal untuk Usaha Kecil Menengah

Cara Mendapatkan Modal untuk Usaha Kecil Menengah "Dalam menjalankan sebuah usaha, salah satu faktor pendukung yang dibutuhkan adalah modal. Jika kita ibaratkan memulai usaha dengan membangun sebuah rumah, maka adanya modal menjadi bagian pondasi dari rumah yang akan dibangun. Semakin kuat pondasi yang dibuat, maka semakin kokoh pula rumah yang Anda bangun." Terbit 21 Desember 2010 Dibaca 36,548 kali Komentar 98 Komentar Kategori: Berita-Info Bisnis Ide Bisnis: bisnis kecil, bisnis modal kecil, bisnis murah, modal usaha, Peluang Bisnis, peluang bisnis kecil, peluang usaha, peluang usaha kecil, usaha kecil, usaha kecil menengah, usaha modal kecil, usaha yang menguntungkan Peluang Lebar Bisnis Untuk Wanita ilustrasi modal usaha 156x200 Cara Mendapatkan Modal untuk Usaha Kecil MenengahDalam menjalankan sebuah usaha, salah satu faktor pendukung yang dibutuhkan adalah modal. Jika kita ibaratkan memulai usaha dengan membangun sebuah rumah, maka adanya modal menjadi bagian pondasi dari rumah yang akan dibangun. Semakin kuat pondasi yang dibuat, maka semakin kokoh pula rumah yang Anda bangun. Begitu juga pengaruh modal terhadap sebuah bisnis, keberadaannya menjadi pondasi awal bisnis yang akan Anda bangun. Beberapa modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis, antara lain tekad, pengalaman, keberanian, pengetahuan, networking, serta modal uang atau aset. Namun dari beberapa modal yang dibutuhkan, kebanyakan orang terhambat memulai usaha karena mereka sulit untuk mendapatkan modal uang atau aset. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas informasi mengenai cara mendapatkan modal untuk usaha kecil menengah. Ada beberapa alternatif yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan dana usaha, berikut informasi selengkapnya : 1. Dana sendiri Pertama Anda bisa memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana Anda sendiri. Misalnya saja dengan menggunakan dana simpanan yang sudah Anda tabung selama ini. Jika masih kurang, Anda juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga yang Anda miliki saat ini. Tidak ada salahnya kan, jika Anda sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis Anda? Anggap saja Anda sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, setelah usaha Anda berhasil berjalan. 2. Mencari Dana Hibah ilustrasi penghitungan modal usaha 250x187 Cara Mendapatkan Modal untuk Usaha Kecil MenengahCara yang kedua yaitu bisa saja kita manfaatkan dana-dana pihak ketiga, dalam hal ini pihak pemerintah atau pihak swasta. Sebagaimana kita tahu, untuk beberapa perusahaan-perusahaan besar dana hibah ini disalurkan melalui Divisi CSR-nya (Corporate Social Responsibility). Dalam hal ini perusahaan-perusahaan tersebut bisanya memiliki budget atau anggaran dana tersendiri dalam membangun perekonomian masyarakat disekitar perusahaan atau masyarakat secara umum. untuk teknis penyaluran dananya biasanya melalui event-event competition. Oleh karena itu, bisa jadi melalui event-event tersebut dapat menjadi salah satu solusi bagi Anda untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha Anda. 3. Menjalin kerjasama Cara yang ketiga ini yang sekarang banyak dijalankan, yaitu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak tertentu. Seperti bekerjasama dengan teman, atau bisa juga menawarkan kerjasama dengan para investor. Yang perlu diperhatikan dalam menawarkan kerjasama, Anda harus meyakinkan rekan Anda mengenai prospek bisnis yang akan dibangun. Anda bisa menggunakan proposal bisnis, untuk meyakinkan calon investor Anda. Berikan pula keterangan mengenai berapa persen pembagian hasil antara investor dan pelaku usaha, sehingga kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Bila perlu buat perjanjian hitam diatas putih, untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu dikemudian hari. Setelah mengetahui beberapa cara untuk mendapatkan modal usaha, semoga bisa membantu Anda dalam mengatasi permasalahan modal yang selama ini menjadi salah satu kendala usaha. Selalu ada jalan, jika Anda berani mencoba segala peluang yang ada. Selamat mencoba dan salam sukses.

Dahsyatnya Peluang Usaha dengan Modal Kecil

Dahsyatnya Peluang Usaha dengan Modal Kecil Terbit 20 April 2010 Dibaca 81,429 kali Komentar 95 Komentar Kategori: Berita-Info Bisnis Ide Bisnis: berita bisnis, bisnis modal kecil, info bisnis, memulai usaha, modal kecil, peluang usaha, peluang usaha kecil, peluang usaha sampingan, usaha kecil menengah, usaha modal kecil Sukses Bisnis Pensiunan peluang usaha modal kecil 219x165 Dahsyatnya Peluang Usaha dengan Modal KecilDitengah perekonomian yang tidak stabil serta angka pengangguran yang setiap harinya selalu meningkat. Memaksa setiap orang untuk merencanakan kembali cita – citanya untuk menjadi pegawai, hingga harus memutar otak mencari cara baru untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak tanpa harus menjadi seorang pegawai. Sulitnya keadaaan mendorong setiap orang menjadi lebih kreatif dalam membaca peluang usaha yang memiliki prospek bagus. Salah satu caranya dengan membuka peluang usaha sendiri menggunakan modal yang tidak besar. Jenis usaha dengan modal kecil menjadi sasaran pelarian para pencari kerja yang belum juga memperoleh pekerjaan. Usaha dengan modal kecil menjadi pilihan utama mereka dikarenakan tidak semua orang dapat memperoleh pinjaman modal dengan jumlah yang besar. Hanya bermodalkan harta yang dimilikinya, seseorang dapat membuka peluang usaha yang sekiranya memiliki pasaran yang bagus. Setiap orang ingin memiliki peluang usaha dengan modal kecil, dikarenakan banyaknya keuntungan yang akan diperoleh pemilik usaha tersebut dari peluang usaha ini. Antara lain tidak memerlukan modal yang besar ( biasanya modal yang dibutuhkan kurang dari 5juta rupiah ), dengan adanya peluang usaha ini seseorang bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus berada dibawah tekanan dan ikatan seperti layaknya seorang pegawai perusahaan. Selain itu seseorang memiliki hak penuh untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya sesuai dengan gagasan ide yang dia inginkan, namun harus tetap berada dikoridor jalan yang benar untuk meningkatkan usahanya. Peluang usaha modal kecil kini telah melimpah dan bertebaran di dunia nyata ataupun dunia maya, melalui internet kini setiap orang dapat memiliki peluang usaha serta memasarkannya. Contohnya saja usaha jasa pembuatan website, usaha bisnis ebook search engine, berjualan pulsa via internet, serta masih banyak lagi lainnya. Selain itu peluang usaha yang ada di dunia nyata misalnya saja peluang usaha berjualan pulsa dengan sistem conter berjalan, hanya bermodalkan Rp 100.000 sampai Rp 200.000 seseorang sudah dapat berjualan pulsa melalui ponselnya, peluang usaha camilan, berjualan aksesoris wanita, serta masih banyak contoh lainnya. Peluang usaha yang ada kini dapat dipasarkan produk usahanya melalui internet pula, dengan bantuan jualan via online mampu memperluas jaringan dan jangkauan pasar usaha. Sehingga sangatlah mungkin untuk memperoleh keuntungan yang besar hanya dengan usaha yang bermodal kecil.peluang usaha besar 182x220 Dahsyatnya Peluang Usaha dengan Modal Kecil Setelah mendengar banyaknya kemudahan dan keuntungan yang diperoleh dari peluang usaha dengan modal kecil. Apakah Anda juga berminat untuk mencoba peluang usaha dengan modal kecil ????????? www.bisnisukm.com memberikan inspirasi berbagai macam contoh peluang usaha yang bisa dicoba. Sukses selalu untuk kita semua………..!!!!!! Sumber gambar : http://profile.ak.fbcdn.net/object3/1558/51/n128394113218_1884.jpg dan http://2.bp.blogspot.com

Cara Mudah Mengatasi Modal Usaha Yang Minim

Cara Mudah Mengatasi Modal Usaha Yang Minim "Hampir setiap orang selalu mengeluhkan masalah modal dana ketika hendak memulai sebuah usaha. Padahal, dalam berbisnis tidak hanya uang saja yang diperlukan." Terbit 23 Desember 2011 Dibaca 5,096 kali Komentar 8 Komentar Kategori: Tips & Motivasi Bisnis Ide Bisnis: memulai usaha, modal kecil, modal usaha, motivasi, strategi bisnis Asyiknya Jadi Pengusaha modal kecil 200x150 Cara Mudah Mengatasi Modal Usaha Yang MinimHampir setiap orang selalu mengeluhkan masalah modal dana ketika mereka hendak memulai sebuah usaha. Padahal, dalam berbisnis tidak hanya modal uang saja yang dibutuhkan para pelaku usaha. Masih ada modal non-materi seperti misalnya skill (keahlian), kreativitas, networking, motivasi, serta tekad dan keberanian yang kuat untuk bisa mengantarkan diri mereka masuk ke dalam dunia usaha. Berbekal ilmu pengetahuan, pengalaman, serta kreativitas yang dimiliki para pemula, setidaknya mereka bisa menemukan alternatif paling tepat untuk bisa memulai usaha dengan modal seminim mungkin. Bahkan sekarang ini berbagai macam peluang usaha dengan modal kecil pun bisa dicoba para pemula untuk terjun di dunia bisnis. Lalu, kira-kira strategi apa saja yang bisa dilakukan para pemula untuk bisa mengatasi minimnya modal usaha? Berikut ini kami informasikan beberapa cara mudah mengatasi modal usaha yang minim bagi para pemula yang tertarik merintis sebuah usaha. Terapkan sistem pembayaran di muka Dengan memanfaatkan modal kreativitas yang Anda miliki, coba terapkan “sistem pembayaran di muka” pada saat menjalankan sebuah usaha. Melalui strategi tersebut, Anda bisa mendapatkan modal dari uang muka yang telah dibayarkan para konsumen, dan selanjutnya dimanfaatkan untuk memenuhi biaya operasional selama memproduksi barang maupun jasa yang dibutuhkan para pelanggan. Contohnya saja seperti pada bisnis bimbingan belajar yang mewajibkan siswanya membayar biaya kursus di awal tahun ajaran, atau bisnis jual beli toko online yang mewajibkan konsumennya mentransfer uang terlebih dahulu baru selanjutnya barang pesanan dikirimkan ke alamat konsumen. Join dengan rekanan bisnis Anda Ketika modal usaha yang Anda miliki sangatlah minim, tidak ada salahnya bila Anda mengajak beberapa rekan bisnis Anda untuk bekerjasama dalam membangun sebuah usaha. Anda bisa mengajak mereka untuk patungan mengumpulkan modal usaha dan menggarap usaha tersebut secara bersama-sama. Menggunakan sistem bagi hasilstrategi bisnis1 200x133 Cara Mudah Mengatasi Modal Usaha Yang Minim Selain menjalin kerjasama dengan rekan bisnis yang dimiliki, Anda juga bisa menggaet investor maupun para produsen untuk mendapatkan subsidi modal dengan sistem bagi hasil yang telah disepakati. Untuk para investor, biasanya mereka lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di bisnis Anda dan menunggu pembagian hasil dari laba perusahaan setiap bulannya. Sedangkan untuk para produsen, biasanya mereka memberikan peluang bagi Anda untuk menjadi reseller mereka dan memberikan diskon khusus bagi transaksi penjualan yang berhasil Anda dapatkan. Mencoba bisnis jasa Salah satu peluang bisnis jasa yang tidak membutuhkan modal besar yaitu menjadi seorang konsultan maupun makelar. Kedua profesi ini sama-sama memberikan pelayanan jasa bagi para konsumennya tanpa membutuhkan modal usaha yang cukup besar. Sebab, ketika menjadi seorang konsultan maupun makelar, modal utama Anda hanyalah pengalaman, keahlian bernegosiasi dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain. Menggunakan sistem barter Untuk mengatasi minimnya modal usaha, Anda juga bisa memilih sistem barter yang tidak membutuhkan modal uang. Dalam hal ini Anda bisa mencari produsen maupun pemasok yang memiliki produk komoditas cukup potensial, kemudian menawarkan diri untuk bekerjasama dan melakukan barter (pertukaran produk atau jasa) dengan bisnis Anda. Strategi ini sudah banyak dilakukan para pelaku bisnis online dalam mempromosikan usahanya, yakni dengan bertukar link satu sama lain. Disamping beberapa cara yang telah kami informasikan, pada dasarnya masih banyak strategi bisnis lainnya yang bisa kita gunakan untuk mengatasi masalah permodalan usaha. Karenanya, jangan pernah berhenti melangkah untuk mencoba menekuni dunia usaha dan mulailah sekarang juga. Salam sukses

Tips Bisnis Memilih Model Usaha Yang Tepat

Tips Bisnis Memilih Model Usaha Yang Tepat

"Ketika merintis sebuah usaha, terkadang para pemula masih sering bingung untuk memilih model usaha yang paling sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. "
Terbit 10 Agustus 2012 Dibaca 2,007 kali Komentar 1 Komentar Kategori: Tip Bisnis, Tips & Motivasi Bisnis Ide Bisnis: , , ,
Laris Manis Berbisnis Sampingan ide bisnis 200x137 Tips Bisnis Memilih Model Usaha Yang TepatKetika hendak merintis sebuah usaha, terkadang para pemula masih sering bingung untuk memilih model usaha yang paling sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Karena itu, untuk membantu para pemula menentukan model usaha yang paling tepat, berikut kami informasikan beberapa kategori model usaha yang bisa Anda pilih untuk Anda jalankan berikutnya.
1. Creator (Memproduksi barang)
Yang dimaksudkan dengan creator disini adalah memanfaatkan pengetahuan, skill, dan passion yang Anda miliki untuk menciptakan  sebuah produk  yang potensial untuk dipasarkan atau memang dibutuhkan oleh pasar.
Contohnya saja seperti memproduksi aneka macam kerajinan bagi Anda yang memiliki skill dan passion di bidang kerajinan. Membuka restoran atau rumah makan bagi Anda yang memiliki hobi dan keahlian memasak. Membuat baju, jilbab, mukena, dan lain sebagainya bagi Anda yang memiliki hobi menjahit, serta masih banyak lagi aneka macam ide bisnis lainnya yang bisa Anda jalankan dengan model usaha tipe creator ini.
2. Consumer Servis (Memberikan pelayanan jasa bagi konsumen)
Model usaha yang kedua adalah memberikan pelayanan jasa atau Consumer Service kepada para konsumen (baik konsumen individual maupun kelompok). Contohnya saja seperti peluang bisnis jasa laundry, jasa catering, bisnis bengkel motor maupun mobil, jasa ojek, usaha rental mobil, jasa potong rambut, bimbingan belajar, serta beragam jenis peluang bisnis jasa lainnya yang bisa Anda jalankan sesuai dengan skill yang dimiliki.
3. Product Sales (Penjualan produk)
Model Usaha yang ketiga yaitu berperan sebagai pemasar atau distributor barang-barang yang dibutuhkan para konsumen. Biasanya, model bisnis ini banyak dicari para konsumen, karena modal dan resikonya tidak terlalu besar serta keuntungan yang didapatkan juga cukup menjanjikan. Untuk model usaha semacam ini, Anda bisa mencoba melalui bisnis retail, menjadi reseller produk-produk Branded, atau menjadi agen pemasar produk pelaku UKM di sekitar Anda.
4. Business Servis (Memenuhi kebutuhan pelaku bisnis)
model usaha 193x200 Tips Bisnis Memilih Model Usaha Yang TepatSelain membidik para end user (konsumen akhir), Anda juga bisa memberikan pelayanan bagi para pelaku bisnis lain. Contohnya saja seperti membuka bisnis sablon plastik (untuk kemasan produk), menjadi konsultan marketing bagi perusahaan-perusahaan besar, trainer bisnis bagi pelaku bisnis atau para pemula, jasa pengiriman barang, jasa pembuatan gerobak usaha, dan lain sebagainya.
Nah, setelah mengetahui keempat kategori model usaha yang bisa Anda jalankan, kini giliran Anda untuk memilih model usaha yang tepat bagi Anda. Semoga informasi tips bisnis memilih model usaha yang tepat ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca, dan membantu para pemula yang ingin terjun di dunia usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sabtu, 25 Agustus 2012

SEKOLAH BERBASIS : PSIKOLOGI POSITIF DAN MULTIPLE INTELLIGENCE

SEKOLAH BERBASIS : PSIKOLOGI POSITIF DAN MULTIPLE INTELLIGENCE

SEKOLAH BERBASIS : PSIKOLOGI POSITIF DAN MULTIPLE INTELLIGENCE

oleh Muhammad Alwi pada 5 Juli 2012 pukul 19:41 ·
MULTIPLE INTELLIGENCE DAN PSIKOLOGI POSITIF
Howard Gardner dan Martin Seligman

Dalam diskusi dan trining serta workshop tentang pembelajaran Multiple Intelligence (MI) yang sering dilakukan (dan kebetulan kami juga melakukan itu; Integrasi MI dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, KTSP). Ada 2 pertanyaan yang cukup menggelitik dan sering kali dijawab dengan ‘sekenanya’ oleh para penggiat MI yang kami kenal. Pertanyaan itu adalah; Pertama, Setelah diketahui kecerdasan seorang siswa, lewat survey (OMI = Observasi Multiple Intelligence), bagaimana mengajar dengan basis data itu? Kedua, Kecerdasan guru terkadang beda dengan kecerdasan umum kelasnya. Bagaimana ini bisa effektif dan effisien? Ketiga, Apa hubungannya antara Multiple intelligence dan Positive Education
Pertama : Kita mesti tahu bahwa, pendidikan sebagai ilmu terapan, itu pasti punya pendasaran ‘teoritis’ nya pada psikologi atau ilmu neurosain lainnya, bahkan filsafat.
Seperti konsep Kontruktivisme, pendasarannya adalah Psikologi Cognitive dan Epistemologi Biologi dari penemunya Jean Piaget. Kalau kita belajar KTSP, belajar CTL (Contextual Teaching and Learning), maka konsep Kontruktivisme pasti diajarkan dengan cukup serius.
Dimikian juga dengan Multiple Intelligence (MI), ini adalah teori Kecerdasan baru yang digagas oleh neurosaintis, di project Zero, Harvard University, AS. Penemunya adalah Howard Gardner. Beliau mengatakan kecerdasan itu ada 7 (dibuku awalnya, Frame of Mind, 1983, lalu berkembang menjadi 8 dan sekarang 9). Lalu teori itu diadop dan diaplikasikan di dunia pendidikan, oleh para praktisi…yang kadang-kadang, maaf ‘kurang faham’ terhadap teori aslinya. Sehingga rancu mana yang MI dan mana yang tidak MI. sehingga sering kali mereka mengklaim banyak hal sebagai MI.

Positive Edication

Positive Education adalah konsep pendidikan yang diusung Marty (panggilan akrab Martin E. Seligman). Ia adalah presiden APA (American Psychological  Association), Directur Clinical Training Program Univesitas Pennsylvania yang dijuliki Frued abad 21, dan bapak Psikologi positif, pengarang buku Learned Helplessness dan Authentic Happiness. Psikologi Positive adalah psikologi yang mengkritik semua psikologi sebelumnya. Dimana para psikolog biasanya mirip dengan dokter dan psikiatri, kerjanya mengobati orang. Psikologi positive mengatakan;
“Sejak perang dunia ke 2, psikologi sudah banyak menghasilkan upaya besar dengan penanganan masalah dst….tetapi masalahnya adalah psikologi saat ini berkutat atau condong pada memperbaiki masalah-masalah kejiwaan manusia, bukan mengoptimalkan hal-hal yang dimiliki manusia. Psikologi positif mengusulkan untuk memperbaiki ketidakseimbangan ini dengan berfokus pada kekuatan dan kelemahan, serta membangun hal-hal terbaik dalam hidup manusia serta memperbaiki kelemahan atau hal-hal yang buruk. Ini menegaskan bahwa kebaikan manusia dan keunggulan adalah sama secara otentik. Keseimbangan memperbaiki dan mengoptimalkan adalah hal yang patut diupayakan. Kebahagiaan itu bukan hilangnya masalah atau penderitaan.”
"Kebahagiaan" umumnya didefinisikan sebagai keadaan kesejahteraan atau pengalaman yang menyenangkan, tetapi gagasan kebahagiaan hanya sebagian kecil dari psikologi positif. Psikologi positif adalah studi ilmiah mengenai kekuatan dan kebajikan yang memungkinkan individu dan komunitas untuk berkembang. Menurut Seligman (2002), psikologi positif memiliki tiga keprihatinan utama: 1) Emosi Positif, 2) Sifat-sifat individu positif, dan ) Institusi positif.
Memahami emosi positif memerlukan studi kepuasan dengan kebahagiaan, masa lalu dan  sekarang, dan berharap untuk masa depan. Memahami sifat-sifat individu positif terdiri dari studi tentang kekuatan dan kebajikan, seperti kapasitas untuk cinta dan pekerjaan, keberanian, kasih sayang, ketahanan, kreativitas, rasa ingin tahu, integritas, pengetahuan diri, moderasi, pengendalian diri, dan kebijaksanaan. Memahami lembaga positif memerlukan studi tentang arti dan tujuan serta kekuatan yang mendorong masyarakat lebih baik, seperti keadilan, tanggung jawab, kesopanan, pengasuhan, pemeliharaan, etos kerja, kepemimpinan, kerja tim, tujuan, dan toleransi.
Kita mesti tidak menyamakan Psikologi Positive dengan Berfikir Positive yang sudah umum (kami tidak menjelaskan disini). Psikologi positif tidak mesti menganjurkan berfikir positif. kadang berfikir negative memberikan keakuratan lebih baik.
Beberapa temuan Psikologi Positive yang menyalahkan atau tidak membenarkan pendapat umum (Common-sense).

Untuk menyebutkan beberapa:
1) Kekayaan hanya terkait sangat sedikit dengan kebahagiaan di dalam lintas negara, khususnya ketika pendapatan di atas tingkat kemiskinan (Diener & Diener, 1996). 2) Kegiatan yang membuat orang bahagia dalam dosis kecil - seperti belanja, makanan yang baik dan menghasilkan uang - tidak mengarah pada pemenuhan kebahagiaan dalam jangka panjang (Myers, 2000; Ryan & deci, 2000). 3) Terlibat dalam sebuah pengalaman yang sangat 'intent-oke' (“flow”) begitu menggembirakan. Berkegiatan semacam ini adalah kebahagiaan tersendiri. Flow dialami ketika ketrampilan seseorang yang cukup untuk kegiatan yang menantang, dalam mengejar tujuan yang jelas, dengan umpan balik langsung tentang kemajuan ke arah yang dituju (keberhasilan). Dalam kegiatan seperti ini, konsentrasi sepenuhnya terlibat pada saat itu, kesadaran diri menghilang, dan waktu tidak ada (Csikszentmihalyi, 1990). Inilah yang dikatakan para jenius penemu-penemu besar. Saat kami melakukan hal-hal serius, besar, butuh kosentrasi sangat banyak dan sangat lama, kami disana hanya tak ubahnya “ Bermain-main”. 4) Orang yang mengucapkan terima kasih secara teratur memiliki kesehatan fisik yang lebih baik, optimisme, kemajuan ke arah tujuan, kesejahteraan, dan membantu orang lain lebih (Emmons & Crumpler, 2000).
5) Mencoba untuk memaksimalkan kebahagiaan dapat menyebabkan ketidakbahagiaan (Schwartz et al., 2002). 6) Orang yang melihat orang lain berbuat baik , akan memotivasi yang lain untuk berbuat serupa. (Haidt, 2000). 7) Optimisme dapat melindungi orang dari penyakit mental dan fisik (Taylor et al., 2000). 8) Orang yang optimis atau bahagia memiliki kinerja lebih baik dalam pekerjaan, sekolah dan olahraga, kurang depresi, memiliki lebih sedikit masalah kesehatan fisik, dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Selanjutnya, optimisme dapat diukur dan dapat dipelajari (Seligman, 1991; Lyubomirsky, Raja & Diener, 2005). 9) Dokter mengalami emosi positif cenderung membuat diagnosa yang lebih akurat (isen, 1993). 10) Pembangunan manusia yang sehat dapat terjadi dalam kondisi kesulitan bahkan besar karena proses ketahanan yang umum dan benar-benar biasa (Masten, 2001). 11) Orang tidak dapat memprediksi berapa lama mereka akan senang atau sedih setelah suatu peristiwa penting (Gilbert, Pinel, Wilson, Blumberg & Wheatley, 1998; Wilson, Meyers, & Gilbert, 2001). Para peneliti menemukan bahwa orang biasanya menaksir terlalu tinggi berapa lama mereka akan sedih setelah peristiwa buruk, seperti putus cinta romantis, namun gagal untuk belajar dari pengalaman yang berulang bahwa prediksi mereka salah. Dst


Konsep teoritis Psikologi Positive, dicobakan dalam dunia praktis pendidikan oleh mereka sendiri, dengan konsep Positive Education, Intinya adalah mengajarkan anak didik, siswa disekolah Sukses (Achievable) dan Bahagia (Well-Being).
Secara umu sekolah ini mengajarkan bagaimana belajar optimist, belajar berbagi, belajar melepaskan dendam, belajar menyelesaikan konflik, belajar untuk syukur, belajar untuk mengendalikan stress/emosi...dst...dst. Disamping kurikulum-kurikulum standart. Dan belajar-belajar ‘positive’ tadi masuk dalam Kurikum. 1) Ditangani oleh guru CB ( Carracter building, SD atau Carrier Development, di SMP/SMA). Ada jam CB/CD/minggu. 2) Guru-gurunya diajarkan Psikologi Positive. (Pelatihan-pelatihan berfikir positive/negtive, optimist/pesimist, quantum ikhlas, dst). 3) Dalam perkembangannya mencampurkan konsep-konsep itu dalam buku-buku paket dan kurikulum standart.
Jawaban Pertanyaan
Untuk menjawab pertanyaan itu, hampir semua penggiat MI mengatakan, pertama, kita ajarkan mereka dengan kecerdasan dominannya (dari 8 kecerdasan yang ada….mungkin siswa X urutan kecerdasannya adalah; Linguistik (L), logis-matematis (LM), visual-spatial (V), Naturalis (N), music (M), intrapersonal (Intra), interpersonal (inter) dan Kinestetik (K) ). Maka kita ambil 4 atau 5 kecerdasan tertingginya (sebagai pendekatan awal), yaitu, L, LM, V, N dan M, dan nantinya kita ‘Pantik’ kecerdasan lainnya (Intra, inter dan K). Tetapi benarkah demikian, bagaimana caranyA, adakah penjelasan teorinya yang cukup memuaskan?

Lalu pertanyaan kedua, ada perbedaan kecendrungan kecerdasan siswa dan kecendrungan kecerdasan guru. Karena perbedaan ini, maka ada kesulitan dan ketidaknyamanan tertentu seorang guru mengajar keluar dari kecendrungan kecerdasannya. Contoh sederhana, guru yang kecerdasan Kinestetik dan Musiknya masuk urutan ke 7 dan 8, akan sangat kesulitan untuk mengajar dengan dominasi 2 kecerdasan tadi. Tapi penggiat MI, akan menjawab gaya belajar akan berbeda dengan gaya mengajar. Sehingga kesulitan itu mestinya tidak perlu terlalu dirisaukan. Sekali lagi jawaban itu adalah jawaban sekenanya dan tidak punya pendasaran teoritis yang cukup. Lalu bagaimana semestinya?
Dari awal saya mendengar jawaban ini, saya agak pesimis dengan kedua jawaban tadi. Sebab common-sense mengatakan; siswa punya kecendrungan kecerdasan tertentu (4/5), mereka diajar dengan pendekatan 4/5 kecerdasan itu, sebab itulah ‘kecendrungan asli’ dia. Bagaimana bisa selainnya menjadi terpantik? Justru logikanya, Karena yang dia suka, diasah diberi asupan dengan pendekatan-pendekatan searah dengan kecerdasannya, maka sesuai dengan hukum neurosain dan psikologi, maka kecerdasan itu makin hipertropi, yang lain jadi atropi (minimal makin tertinggal jauh dengan lainnya). Jadi konsepsi pemantikan itu sulit diterima.
Marty (panggilan akrab Martin E. Seligman) mengatakan;  Setelah beliau menerangkan activitas tonic (aktivitas elektrik-dasar saat otot tidak digunakan) dan aktivitas phasic (semburan aktivitas elektris ketika otot menghadapi tantangan dan berkontraksi). Kebaikan hati, rasa ingin tahu, kesetiaan dan spiritual cenderung tonic. Ketekunan, sudut pandang, keadilan dan keberanian cenderung phasic. Selanjutnya dia mengatakan; Saya tidak yakin anda harus berusaha amat keras untuk memperbaiki kelemahan anda. Saya lebih percaya bahwa keberhasilan tertinggi dalam hidup dan kepuasan emosional terdalam berasal dari membangun dan menggunakan kekuatan-khas anda.…Hidup yang baik adalah menggunakan kekuatan-khas anda setiap hari untuk menghasilkan kebahagian autentik dan grafitifikasi berlimpah.” Ini terjadi karena berasal dari sesuatu yang sangat dikuasai . (Authentic Happiness, 2005: hal 17).

Dari penjelasan diatas dan juga sesuai dengan penjelasan Howard Gardner sendiri tentang spektrum orang sukses mulai dari Zinade (Kinestetik), Einstein (Logis-Matematis), Mozart (Music), Intrapersonal (Frued), Interpersonal (Politisi dan Presiden), Naturalis (Darwin), Visual (Afandi, pelukis dan Arsitek). Kita bisa melihat bahwa ‘konsep pemantikan’ itu tidak signifikant. Justru pengasahan kecendrungan (4/5) kecerdasan tertentu itulah yang mencukupi untuk ‘sukses dan bahagia’. Tidak perlu kita mengasah atau mengusahakan ke 8 kecerdasan itu. Cukup 4/5 kecerdasan tertentu saja. Jangan melatih kucing pandai berenang, atau bebek juara lari.
Untuk menjawab pertanyaan yang kedua, maka survey kecendrungan kecerdasan (OMI) perlu dilakuan. Tidak hanya siswa tapi juga guru. Bila kecendrungan kecerdasan guru (4/5) diatas dari 8, mirip atau sama dengan siswa. maka effisien dan effektivitas pembelajaran dikelas akan bisa lebih optimal. Walau ini memang agak ideal.
Maka kebanyakan dari kita mestinya mencobakan bagaimana mengimplementasikan itu di kelas dengan “Strategi Optimalisasi dengan Batasan”, artinya dengan batasan-batasan yang kita miliki; guru, sarana, fasilitas, kurikulum, UN dst, kita mampu memaksimalisasi hasil yang ‘mungkin’ didapatkan. Insya Allah. Dalam buku kami, “Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati, Penerapan Multiple Intelligence di Keluarga, Lembaga Pendidikan dan Bisnis” (Elexmedia, 304 hal, 2011), kami jelaskan itu (Konsep Strategi Optimalisasi dengan Batasan). Dan bagaimana itu tidak sulit diterapkan disekolah-sekolah yang  secara umum sudah menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), kami upayakan penjelasn itu secara cukup detail, termasuk Pembuatan Silabus, Lesson Plan, Evaluasi, Supervisi dst, dalam “Belajar Berbasis Topografi Otak, Integrasi Multiple Intelligence dan KTSP, Sebuah Buku Kerja Implementasi Dikelas” (Insya Allah Segera akan Terbit).


Muhammad Alwi: Trainer Corporate Multiple Intelligence (CMI), Spiritual Multiple Intelligence (SMI), Belajar berbasis Topografi Otak, Integrasi Multiple Intelligence dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Understanding Personality for Success. Alumni Pasca Sarjana, Human Resource Management, Univ Brawijaya Malang. Sekarang Studi lanjut di Departemen Psychology. Penulis buku, "Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati", Elexmedia Kompas-Gramedia, 2011.

RENUNGAN SYAWAL AKHIR RAMADHAN

RENUNGAN SYAWAL AKHIR RAMADHAN

SALING MENCINTAI SESAMA HAMBA ALLAH.

Di jagat raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan indah. Itulah Bumi,
tempat kita semua berpijak dan bernaung. Tangan-tangan Sang Maha
Pencipta telah membentuk planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang di
gugusan bintang-bintang; dan terukur tepat di gerak derap sang waktu.
Kehidupan tumbuh dan gugur silih berganti semenjak lima puluh milyar
tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi yang panjang, rapi dan berhati-hati.
Planet elok dan jagat raya yang agung; semua itu hanya demi kehidupan
manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya. yang diturunkan dua
juta tahun lalu di Bumi ini. Sedangkan kini matahari masih menyisakan
lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di penjuru galaksi.
Perjalanan manakah yang kau kan tempuh, wahai manusia?
Kita dapat melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus gelapnya
alam raya; menyentuh tepiannya yang tak terbatas. Atau. perjalanan
agung kedalam diri sendiri menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh
cahaya gemilang yang ditiupkan Sang Maha Pencipta.
Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya disadarkan bahwa
tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang
melimpah-ruah. Karena itu, sesama kaki yang berpijak di bumi, sesama
kepala yang menjulang ke langit, tiada benang pengikat yang pantas
ditambatkan selain hidup saling memberi, saling menerima, dan saling
mencintai.

Angka Kredit Kenaikan Jabatan Guru Terbaru , berlaku 1 Januari 2013

Angka Kredit Kenaikan Jabatan Guru Terbaru , berlaku 1 Januari 2013

Posted by: marhenyantoz on: 26/01/2012
Aturan baru Angka Kredit bagi kenaikan Jabatan Guru ini akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 dimana untuk kenaikan pangkat jabatan Fungsional Guru serendah-rendahnya Golongan III/b diwajibkan membuat Karya Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya Teknologi Pendidikan yang nilai angka kreditnya disesuaikan.
Peraturan baru yang mengatur kenaikan pangkat jabatan fungsional guru (guru dan kepala sekolah) telah terbit ini dan ditetapkan berdasar:
  1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
  2. Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
  3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Perhatikan  pada golongan berapa Bpk/Ibu saat ini :
  1. III/a ke III/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit.
  2. III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 4 angka kredit.
  3. III/c ke III/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 6 angka kredit.
  4. III/d ke IV/a wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 8 angka kredit.
  5. IV/a ke IV/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit.
  6. IV/b ke IV/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit (dan harus presentasi di depan tim penilai).
  7. IV/c ke IV/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah dengan 14 angka kredit.
  8. IV/d ke IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 20 angka kredit.