Senin, 27 Agustus 2012

BAKAT ANAK

Anak-anak dengan keahlian tertentu yang dimiliki sejak dia lahir disebut juga dengan bakat. Bakat yang dimiliki oleh setiap anak pasti berbeda-beda, bakat yang dimiliki oleh setiap anak akan sangat berguna jika hal tersebut dapat dimanajemen dengan baik. Tentunya yang berperan dalam memanajemen bakat anak adalah orang tua. Karena orang tua adalah yang memiliki hubungan paling dekat dengan anak. Maka sudah jadi kewajiban bagi orang tua untuk mengasah bakat tersebut. Menurut para ahli (seperti Freeman/1963 maupun Bingham/1968), bakat merupakan suatu potensi atau kemampuan khusus dan lebih dominan yang dimiliki seseorang, yang dapat berkembang melalui proses pelatihan dan pendidikan intensif. Setiap anak dengan bakat yang dimilikinya merupakan potensi atau kemampuan yang lebih dominan pada anak tersebut. Sehingga ketika dia dihadapkan pada permasalahan yang sesuai dengan bakatnya, maka anak tersebut akan dapat menyelesaikan itu dengan sangat mudah tanpa ada beban yang begitu berarti. Misalkan jika anak memiliki bakat music, maka anak tersebut tidak akan kesulitan untuk mendalami keilmuan tentang music. Mengetahui bahwa bakat merupakan hal khusus yang lebih dominan pada diri seorang anak, maka orang tua harus dapat mengetahui apa bakat yang dimiliki oleh putera-puterinya. Cara untuk mengetahui bakat tersebut tidak terlalu sulit. Orang tua dapat melakukan pengamatan terhadap bakat anak sejak usia balita. Caranya adalah dengan mengamati ketika anak sedang bermain, misalnya : 1. Anak yang hobi corat-coret berpotensi memiliki bakat menggambar 2. Anak yang suka bongkar pasang mainan adalah anak yang berpotensi memiliki bakat otomotif atau elektro 3. Anak yang hobi menyanyi berpotensi memiliki bakat tarik suara 4. Dan masih banyak lagi perilaku-perilaku anak yang menunjukkan bakatnya Mengingat bahwa bakat itu adalah penting sudah seharusnya para orang tua memberikan suatu pelatihan yang sifatnya mengasah bakat anak tersebut. Jika orang tua mengamati anaknya memiliki bakat seni gambar, maka orang tua dapat menyediakan buku gambar, pensil warna dan meja gambar. Selain dukungan materi, dukungan psikologis juga sangat diperlukan. Orang tua harus memberikan semangat kepada putera-puterinya agar terus memperbaiki gambarnya, selain itu orang tua juga dapat memberikan pengarahan tentang pengembangan ide gambar anak. Sani B Hermawan mengatakan, bahwa bakat yang tidak diasah maka bakat tersebut hanya berupa potensi dan bukan berupa prestasi. Lingkungan perlu memberikan kesempatan dan keleluasaan anak untuk memunculkan bakatnya. Begitu pentingnya mengasah bakat anak agar anak-anak dapat berprestasi pada bidang tertentu. Prestasi seseorang tidak hanya dituntut dari sisi akademis, tetapi bakat merupakan investasi paling berharga bagi manusia untuk menunjukkan kemampuan berkaryanya. Teruslah mengasah bakat anak dan capailah prestasi dengan bakat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar