Senin, 27 Agustus 2012

ANAK BERPRESTASI

Di dunia ini tidak ada orang tua yang tidak menginginkan putera-puterinya menjadi anak yang lebih baik dalam perilakunya, kepercayaan dirinya dan juga prestasinya. Hal tersebut merupakan kebahagiaan mutlak yang diharapkan para orang tua terhadap putera-puterinya. Untuk itu setiap orang tua pasti akan melakukan hal yang terbaik demi melihat putera-puterinya menjadi orang yang membanggakan bagi orang tua. Semua orang tua pastinya juga menyadari bahwa untuk melihat putera-puterinya bisa berprestasi, ada satu proses yang harus dijalani oleh para anak didik. Proses tersebut adalah BELAJAR. Ya, tidak dapat dipungkiri lagi jika belajar adalah syarat mutlak bagi setiap anak agar mampu meraih cita-cita yang didambakannya. Usaha demi usaha sudah pasti dilakukan oleh para orang tua agar putera-puterinya menjadi anak yang lebih baik, bahkan harapan para orang tua adalah putera-puterinya dapat menjadi yang terdepan di lingkungannya. Harapan yang sangat lumrah bagi setiap orang tua, akan tetapi harapan tidak selamanya dapat ditempuh dengan jalan yang mulus. Permasalahan ikut andil dalam perjalanan menjadi anak yang berprestasi, dan sudah menjadi rahasia umum jika permasalahan itu ternyata bersumber dari diri anak masing-masing. Jika BELAJAR adalah syarat mutlak agar anak bisa berprestasi, maka disitu pula banyak terjadi permasalahan yang muncul. Siapa yang akan memungkiri apabila permasalahan yang muncul itu adalah MALAS BELAJAR..?? Saya rasa kebanyakan orang tua setuju jika permasalahan pokok pada seorang anak adalah malas belajar. Mengapa malas belajar itu terjadi pada hampir seluruh anak..?? Sebelum kita mengambil langkah atau solusi bagi putera-puteri kita , alangkah baiknya terlebih dahulu jika para orang tua mengerti apa sebenarnya penyebab anak menjadi malas belajar...?? Perlu diketahui bahwa yang menjadi faktor anak menjadi malas dalam belajar adalah : 1. Kurangnya pembiasaan belajar pada anak. Pembiasaan belajar identik dengan penjadwalan belajar. Hal ini perlu ditanamkan kepada anak agar ke depan anak menjadi paham bahwa belajar merupakan kewajiban dan tanggung jawab seorang anak. 2. Kurangnya atau tidak adanya motivasi yang ditanamkan pada anak. Motivasi sangat diperlukan oleh setiap anak agar mereka dapat bersemangat dalam belajar. Motivasi terbaik adalah motivasi yang diberikan oleh orang terdekat dengan anak, yaitu orang tua. 3. Penanaman cita-cita atau target belajar kepada anak. Hal ini memang terlihat sepele, akan tetapi penanaman cita-cita secara tidak langsung menanamkan kepada seorang anak bahwa untuk mencapai segala sesuatu / harapan itu harus dengan target. 4. Pemberian reward atau penghargaan atau pujian terhadap anak. Reward atau penghargaan tidak harus dengan pemberian hadiah, akan tetapi penghargaan itu dapat diwujudkan dengan memberikan selamat atas prestasi yang diraih oleh sang anak, atau paling tidak adalah dengan mengucapkan "selamat" kepada anak atas prestasi yang diraihnya. 5. Pemenuhan sarana atau fasilitas dalam belajar. Hal ini memang sifatnya sangat relatif, dan pada masing-masing anak pasti berbeda. Tetapi yang paling penting adalah mewujudkan suasana yang nyaman untuk belajar, itu sudah cukup bagi anak. Setiap orang tua pasti telah melakukan usaha untuk mengatasi ke lima permasalahan tersebut di atas. Akan tetapi usaha tersebut ternyata masih belum sesuai dengan harapan orang tua. Mengapa itu bisa terjadi...? Perlu diketahui bahwa pada seorang anak untuk dapat mencapai pada tahapan rajin belajar selain dengan mengusahakan ke lima faktor tersebut menjadi lebih baik, dibutuhkan kualitas potensi dasar otak yang bagus pula. Dengan membaiknya potensi dasar pada seorang anak, maka akan berakibat membaiknya perilaku belajar pada seorang anak. Perilaku belajar yaitu semangat belajar, ketahanan belajar, kemauan untuk belajar, konsentrasi belajar dan lain sebagainya. Ketika perilaku belajar menjadi lebih baik dikarenakan potensi otaknya membaik, maka yang terjadi adalah permasalahan dengan belajar dapat teratasi sehingga para orang tua dapat melihat putera-puterinya menjadi anak yang berprestasi. Terapi Belajar merupakan satu jenis terapi yang akan membantu para orang tua dalam usaha untuk meningkatkan Potensi Dasar seorang anak, sehingga anak mampu untuk berprestasi dan orang tua akan segera berbahagia melihat putera-puterinya menjadi lebih baik. "Mari Bersama Terapi Belajar Kita Wujudkan Putera Puteri Yang Berprestasi dan Berperilaku Baik"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar